Sunday, May 30, 2010

Gajian Cuma Numpang Lewat

Posted at  Sunday, May 30, 2010  |  in  Fiktif

Anjungan tunai mandiri atau biasa kita tahu ATM penuh sesak oleh pengantri yang setia menunggu giliran untuk mengambil uang atau sekedar ngecek uang gajian sudah masuk atau belum. Dimana-mana setiap akhir bulan dan awal bulan semua ATM selalu penuh dengan antrian, sepertinya tidak ada waktu lagi untuk mengambil uang. Mungkin karena sudah tidak sabar mau makan-makan, karena terbelit utang jadi harus cepat di bayar, takut nanti sampai di tagih “kan malu”. Atau mungkin sudah tidak punya uang sama sekali, karena sistem menejemen keuangan yang kurang bagus, jadi pada saat akhir bulan uang sudah habis duluan, bahkan belum sampe gajian biasanya sudah habis, jadi harus cari utangan kesana kemari. Yah itulah orang kita, masih mementingkan hal yang tidak penting, lebih mementingkan perkara-perkara yang seharusnya tidak usah mengeluarkan uang, ehh malah di senangi.
Contohnya kaya ga usahlah beli barang-barang yang tidak terlalu penting. Mending di tabung atau di investasikan. Kebanyakan dari semua karyawan, gajian itu Cuma numpang lewat saja ke bank, setelah itu habis tak tersisa, hanya untuk menutupi utangan saja, untuk hari kedepan juga harus mengulangi hal yang sam seperti itu lagi. Nanti pada saat ada kepentingan yang sangat mendesak kelabakan harus mencari pinjaman, ke siapa saja, contoh kalau sakit. Mana mungkin kita harus menunggu teman dulu ada yang meminjami uang baru berobat, keburu parah tuh sakit. Itu juga kalo ada yang mau minjemin, kadang sesama temannya juga bernasib ga’ jauh beda dengannya.

“qil dah ngambil uang belum”. “belum, emang kenapa no” jwabku santai. “aku pengen ngambil uang nih, dah tinggal goceng, tuh”. Sambil melihatkan dompetnya yang kosong mlompong Cuma ada uang satu lembar, uangnya juga sudah kusut. “ayolah qil anterin aku, ntr aku traktir makan mie ayam muncul”. dia terus merayuku, karena aku tahu dia tidak bisa mengendarai motor jadi setiap kali mau mengambil uang ke ATM harus ada orang yang menemani, yah lumayanlah dia selalu ngajakin aku makan, sebagai imbalannya, walau kadang males juga, karena aku tahu kalau antrian ATM pasti panjang banget, lama pasti nungguin dia ngambil duit, tentunya karena ini baru awal bulan. Tapi ga’ papa lah buat teman, masa disuruh gitu aja ga’ mau, kalau dia bisa mengendarai motor pasti juga ga’ bakalan nyuruh-nyuruh. “ ya udah ntar no, udah mau maghrib, kita sholat dulu ajah, ntar kalo jalan malah lupa”

“ yo wis mas, aku juga mau mandi dulu gerah soalnya”. Bergegas nono kebelakang dengan muka sumringah, mungkin sudah tidak sabar pengen ngambil duit dan makan-makan. Acara sitkom suami-suami takut istri baru saja mulai, ceritanya lucu aku tertarik untuk tetap menatapi layar kaca televise. Untuk menghilangkan kejenuhan, karena menghibur dan bisa bikin janda tawa, kadang keluar dengan sendirinya, Tanpa sekenario tentunya.

Gelak tawa astri welas dan bang tigor emang khas, astri dengan gaya jawanya yang kemayu tapi rada sedikit dong-dong. "welas sayang “ panggilan sayangnya” bang tigor dengan logat medan, membuat aku terus setia menonton acara sitkom ini. walau tanpa sadar ikomat sudah di kumandangkan, aku terbuai oleh acara televise itu, memang acaranya menarik jadi kita kadang harus merelakan waktu kita terbuang sia-sia, karena itu sudah waktunya sholat maghrib, harusnya aku bersiap-siap dari tadi untuk menyegerakan berangkat ke masjid. Tapi acara televise kadang malah membuat kita lupa, bahwasannya kita sudah di berikan peringatan untuk sholat, tapi malah mengabaikannya. Dan banyak sekali acara televise yang menghibur tapi ditayangkannya di saat sedang waktu maghrib. Kadang orang bilang tanggung, lihat sesuatu itu jangan setengah-setengah bikin penasaran aja. Baik orang tua ataupun anak-anak juga sama. Karena tidak sedikit juga stasiun televise memutar tayangan anak-anak yang menghibur di waktu maghrib.


“ aku tak sholat dulu yah no di masjid”. Dengan tergesa-gesa aku berlari ke masjid, agar tidak ketinggalan. Padahal hal tersebut salah, kalo kita mau menunaikan ibadah sholat itu tidak boleh tergesa-gesa atau berlarian, karena itu bisa menimbulkan ketikkhusuan pada saat menjalankan ibadah sholat. karena jantung sedang berdetak kencang atau biasa di sebut ngos-ngosan. “ aaammiiieeennn”. Suara keras, panjang, dan bersamaan seluruh jamaah. Menandakan setelah selesai bacaan surah al-fatihah telah di baca. “ sudah rokaat kedua ih”. Gumanku dalam hati, sambil terus mempercepat langkah kaki. 

Aku sudah terlambat, belum sempat wudlu lagi tadi di kosan jadi aku langsung menuju ke tempat wudlu yang ada di samping masjid, disitu ternyata ada beberapa anak kecil yang masih mengambil air wudlu. Kebiasaan anak-anak becanda di tempat wudlu menunggu sholat berjalan beberapa rokaat, biar pada waktu sholatnya tidak terlalu lama, karena harus mendengarkan surah yang di baca panjang dan pelan. Aku mengambil posisi di samping ustadz jalal ternyata dia juga terlambat, di shoft ketiga ujung sebelah utara, ada sedikit temapt lebih, untuk satu jamaah lagi. dengan sedikit membersihkan sisa air wudlu yang ada di muka aku melurus kan barisan dalam shofnya. Kakiku di rapatkan ke kaki ustadz jalal, aku ingat bahwasaanya salah satu kesempurnaan dalam sholat adalah merapatkan barisan dan meluruskan barisan.“Sami ALLOhuliman khamidah”. Imam sudah bangkit dari ruku tapi aku belum sempat takbiratul ikhrom. Dengan cepat aku takbiratul ikhrom dan niat dalam hati, untuk menjalankan sholat maghrib tiga rokaat, jadi makmum karena ALLOH ta’ala, karena niat dalam hati saja itu juga tidak apa-apa. Dan langsung mengikuti gerakan iman selanjutnya, tidak usah melakukan gerakan yang sebelumnya imam lakukan. Karena imamnya sujud aku juga langsung ikutan sujud.


Suara anak-anak kecil dari belakang terdengar riuh, sedang membuat barisan. Dengan candaan khas anak-anak. mereka langsung melakukan gerakan shaolat bagai mana mestinya, melakukan takbirotul ikhrom, sampai ke tahiyat pertama sesuai dengan imam. sholat aku Ini adalah sholat yang paling beda dengan yang lainnya karena aku menjalankan sholat dengan empat tahiyat. saat pertama itu belum di hitung karena sudah ketingglan pada waktu imam berdiri setelah ruku, jadi hitungan pertamanya dimulai dari rokaat ketiga imam, yah ini adalah sholat yang paling unik karena harus melakukan empat kali tahiyat, ikutan tahiyat pertama imam, tahiyat kedua imam, dan tahiyat pertama dan kedua untuk meneruskan sholatnya sendirinya. ### 


Dirumah nono sudah siap, sedang menunggu di ruang tamu sambil nonton tivi, dia kelihatan asyik nonton reality show. Kisah asli yang di film kan dengan di bantu oleh crew, mencari sesuatu yang telah lama pergi atau suatu kepastian yang belum perah terungkap. Banyak sekali aib orang di utaran disini. Tapi itu menjadi daya tarik para penonton, karena kisahnya di buat sedemikian rupa, hingga kadang terlihat seperti nyata. Padahal kalau kita lihat secara jeli, kayanya hanya rekaan yang di reka-reka saja. Walau mungkin juga ceritanya itu asli. “ asslamuaikum”. Sapaku dari luar kosan. “walaikum salam”, balas nono yang masih asyik dengan tontonannya. “ mas, jadi ga?”. Lanjutnya sambil memaksa. “ ntar dulu ngapa, aku juga baru sampai, belum ganti baju”. “ udahlah pake koko aja juga ga papa”. “ ga papa sih ga papa, takut kotor kena najis ntar gas ah buat sholat, sebentar ini ganti baju apa susahnya” “ ya sudah buruan yah mas”. Desaknya eminta. “ya iya”. Sambil menaiki tangga menuju kamarku. Kosanku itu terdiri dari sepuluh kamar, yang dalam setiap kamarnya itu ada dua orang penghuni. Di bagian bawah ada enam kamar dan si atas ada empat kamar. Yang punya seorang abdi Negara TNI angkatan darat perpangkat mayor, dulunya dia tinggal disini, karena pak wiloto nama aslinya, itu di pindahkan tugasnya ke daerah Kalimantan, makanya dari pada rumahnya nganggur akhir dibuat semacan kosan, dengan menyuruh pak mi’an sebagai penjaganya.Kosannya bebas, siapa saja yang menempati perempuan atau laki-laki, di campur begitu saja, padahal kadang kosan sangat rentan dengan yang namanya pergaulan bebas, tapi selama ini belum ada kasus apa. Jadi sampai sekarang kosan itu masih di huni oleh laki-laki dan perempuan. “ wis siap mas”. “ yo…?” jawabku ketus. “berangkat sekarang” “besok…”. Dengan sedikit bercandaan. “ iiihhh”. “ ya udah hayo,dah melem nih tuh tivi matiin”. “Iya mas”. Anak-anak kosan biasanya mereka pada pulang setelah sholat isya karena mereka beda tempat kerjaan. Mereka bekerja di pabrik garment yang ga kenal waktu kayanya. Mereka selalu pulang malem, katanya banyak kerjaan yang belum selesai, walau kadang ada juga yang pulang sore. Tapi mereka lebih senang di kamar dengan mendengarkan music lewat hape atau bencandaan dengan teman-temannya. hanya aku, nono, argo, dan budi yang satu tempat kerjaan. “Buruan mas udah laper nih”. Paksa nono yang kelihatannya sudah tidak sabar pengen cepat-cepat pergi mengambil uang. Kadang kita kalau yang berurusan dengan uang dan makan ajah pasti pengennya cepet –cepet, tapi kalo masalah kerjaan, beuh lamanya minta ampun. Pokoknya banyak alasan lah.ya ini lah, ya itu lah, ya anu lah, ada saja alasannya. Makanya mana mungkin akan menjadi Negara yang maju kalau rakyatnya hanya penginnya, ga usah kerja tapi punya duit banyak. Karena di Negara ini belum ada penghargaan khusus untuk warganya sendiri, kesejahteraan itu hanya milik orang-orang yang berkepunyaan, sedangkan para perkerja buruh, mana ada yang di memikirkan. makanya banyak sekali orang yang hanya menunggu dan selalu menunggu akhir bulan untuk mendapatkan gajian. Hanya bergantung pada itulah mereka menghidupi dirinya dan keluarga, itu juga semuanya penuh dengan keterbatasan. Semuanya serba pas-pasan saja. Ga’ ada lebihan untuk mereka biar bisa hidup lebih layak. Padahal kalau kita tahu Negara kita itu Negara yang sangat kaya raya, hasil buminya melimpah, tapi kebanyakan orang kita hanya sebagai budak-budak perusahaan yang dimiliki oleh warga asing yang semena-mena ngasih upah pada penduduk pribumi. Ya mudah mudahan untuk waktu ke depan Negara kita menjadi Negara yang lebih maju, kesejahteraan rakyatnya yang dipikirkan hanya kepentingan diri sendiri dan keluarganya saja. Seperti lagunya bang iwan“surat buat wakil rakyat”. Untukmu yang duduk sambil diskusi Untukmu yang biasa bersafari Di sana, di gedung DPR Wakil rakyat kumpulan orang hebat Bukan kumpulan teman teman dekat Apalagi sanak famili Di hati dan lidahmu kami berharap Suara kami tolong dengar lalu sampaikan Jangan ragu jangan takut karang menghadang Bicaralah yang lantang jangan hanya diam Di kantong safarimu kami titipkan Masa depan kami dan negeri ini Dari sabang sampai merauke Saudara dipilih bukan dilotre Meski kami tak kenal siapa saudara Kami tak sudi para juara Juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha...... Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu "setuju......". 


Harusnya dengarkan hati nurani rakyat kecil, kenapa makin maraknya tindak kejahatan, itu juga salah satu pemicunya adalah kesewenang-wenangan para petinggi, yang merauk keuntugan untuk memperkaya dirinya sendiri. janji hanya janji saat pemilihan wakil rakyat, setelah itu nol besar buktinya. 


“wiih ngantri panjang banget no, kaya lagi nyari sembako”. Tanyaku sambil mamarkirkan motor di samping grobak bubur ayam yang kelihatannya sedang banyak sekali pelanggan.“ nungguin dulu yah mas” .“iya sana, aku nungguin disini yah” Setelah hampir tiga puluh menitan akhirnya giliran nono untuk mengambil uang,“ wah lama banget, akhirnya dapet giliran juga tuh anak udah ga’ sabar nih pengen makan mie ayam”. Gumamku dalam hati. Pasti dia pun sudah ga’ sabar juga, sudah pengen buru-buru keluar dengan membawa uang dan langsung pergi makan mie. “Ko lama banget tuh anak di ATM emang ngambil duit berapa sih, sampai lama gini udah hampir lima di dalam”. Tanyaku dalam hati, aku sudah tak sabar menantinya keluar, karena sudah malam juga. Ntar mienya habis lagi.“Hufffft……” Dari kejauhan orang yang sedang mengantri di depan ATM perlahan meninggalkan antriannya, ga’ tahu pastinya kenapa. Tapi setelah ada orang yang berbicara dengan nono yang ada didalam, ko mereka semuanya yang tadi ngantri dengan setia, malah pada pergi apa yang sebenernya terjadi. “ no kenapa” ,Dengan muka yang tak bersahabat, penuh dengan penyesalan budi mendekatiku, yang duduk di diatas motor. “ mas mesin ATM nya rusak ga bisa di ambil duitnya ngambil dmn lagi yah, udah malem lagi”. Dengan muka yang sedikit memelas dia memohon untuk diantarkan ke tempat ATM yang lain padahal jaraknya lumayan jauh. “udah nunggu lama-lama juga malah ga’ bisa ngambil, mana sudah laper lagi”. “ya udah yang sabar, mending kita makan dulu yuk” ajakku. “ tapi kan belum ngambil duit mas” dengan rasa menyesal dia merendahkan dirinya, karena menyesal udah janji malah dia yang diajak untuk makan. merasa di kecilkan, padahal bukan maksudku seperti itu. “ ya udah gampang ayo makan dulu, ntar sakit lagi” aku mengajaknya sambil menengankannya, karena masih kelihatan kesel banget. “ emang sampean udah ngambil uang apa” kayanya nono takut kalau nanti dia yang suruh bayar, atau dia akan di permalukan di depan orang banyak. “udah ga usah di pikirin, ayo naik kita makan, ntar malah udah tutup lagi mie ayamnya”. Aku mengajaknya untuk naik motor dan langsung pergi menuju tempat mie ayam yang kita tuju itu. Karena biasanya tempat mie ayam ini kalo awal bulan rame oleh pengunjung. ###by ande-ande loemoet

Share this post

About @ridone_sia

Kwe mbok sing tes pada maca aja kur maca tok yah, mbokan pada ninggalna pesan lan kesanne apa, tes maca tulisanku. Dong ana sing muntah-muntah aku ora pan melu tanggung jawab, soale aku ora krasa metengi koe. Tapi dong sing mutah lanang ndeyan kwe masuk angin. tek sarana kerokan nggo duit satus sing jaman gemiyen. yen seneng/cinta/apa pengin kenalan tulung kyeh pada follow mene maring Twitter

Tentangku-Kebijakan-Kontak
Copyright © 2010 Ridonesia.com. Distributed By Blogger Themes | Blogger Template by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.
back to top