Wednesday, April 16, 2014

Mengejar Tante-tante #3

Posted at  Wednesday, April 16, 2014  |  in  Cerpen

Minggu lalu gwe pulang kerumah dengan perasaan yang kurang menyenangkan, karena beberapa waktu sebelumnya dibuat kecewa oleh seorang pramugari sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Walapun wajahnya cantik jelita bak putri tetapi hatinya tidak, ternyata dia adalah simpanan om-om. Gwe menaruh asa terlalu tinggi untuk memilikinya lebih dari seorang teman dekat biasa, mengingat umurku yang sudah semakin dewasa, tapi hingga saat ini belum juga mendapatkan pendamping hidup.

Perjalanan dari Jakarta ke Jogja terasa hampa dan kurang menyenangkan, di sepanjang perjalan gwe yang biasanya sangat menikmati perjalan jadi tidak bersemangat karena selalu mengingat kejadian itu. “Selamat siang, mas mau kemana yah” sapa seorang yang duduk disamping kursiku, saking tidak menghiraukannya gwe hanya menjawab sekenanya, lagian nggak begitu penting juga menurut gwe harus menanggapi orang yang tidak gwe kenal. Sepanjang perjalanan di kereta aku lebih banyak tidur, dari mulai berangkat dari Jakarta hingga sampai di jogja.

Sesampainya di Jogja waktu sudah menunjukan jam setangah tiga sore, ini artinya aku bisa mampir sebentar ke warung gudeg langganan Gwe. Kesibukan Nampak di setiap sudut kota jogja, mobil lalu lalang, delman, becak saling berseliweran.

“sendirian ajah, kamu suka gudeg, bolehkah duduk disini” seorang wanita paruh baya dengan dandanan modis duduk disebelah gwe, nggak tau dari mana asalnya tiba-tiba dia sudah ada saja di samping gwe, “oh silahkan duduk, santai ajah aku juga sendirian”.

Ternyata orang yang tadi duduk di sebelahku waktu dikereta! Dia rupanya sedang galau juga, melakukan perjalanan ke jogja sendiri tanpa tujuan. Akhirnya kita memulai perbincangan, kesana kemari karena memiliki kesamaan yaitu sedang galau.

Percakapan itu semakin hangat hingga berakhirnya makan sore waktu itu, karena sama-sama tidak memiliki tujuan yang jelas kita memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama di kota gudeg ini. Ternyata dia orangnya sangat menyenangkan dan penuh perhatian, setidaknya dia mau terbuka dengan orang yang baru dia kenal di warung gudeg. Perjalanan itu pun akhirnya di mulai, kita berdua menikmatinya dengan bahagia. Tanpa memikirkan apa yang sebenarnya sedang terjadi pada diri kita masing-masing.

Gwe akhirnya hanya mampir sebentar kerumah orang tua, yang ada di daerah Kota Gede, perasaan tidak enak hati, gwe gak ngebayangin betapa teganya seseorang yang gwe sayangi ternyata seperti itu. Tapi itu semua sedikit terobati oleh kehadiran wanita yang memiliki kesamaan dengan gwe itu.

Dari perjalanan yang tak disengaja itu akhirnya berlanjut hingga ke Jakarta, kita berdua terus saling berkomunikasi, beberapa waktu kita juga jalan bareng. Di lain kesempatan kita malah lagi berlibur ke puncak, atau ke anyer berdua. Perjalanan itu tanpa ada status apa-apa antara kita berdua, karena kita berdua hanya berkomitmen senang sama senang dan tau sama tau!
(/rdl)

Share this post

About @ridone_sia

Kwe mbok sing tes pada maca aja kur maca tok yah, mbokan pada ninggalna pesan lan kesanne apa, tes maca tulisanku. Dong ana sing muntah-muntah aku ora pan melu tanggung jawab, soale aku ora krasa metengi koe. Tapi dong sing mutah lanang ndeyan kwe masuk angin. tek sarana kerokan nggo duit satus sing jaman gemiyen. yen seneng/cinta/apa pengin kenalan tulung kyeh pada follow mene maring Twitter

Tentangku-Kebijakan-Kontak
Copyright © 2010 Ridonesia.com. Distributed By Blogger Themes | Blogger Template by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.
back to top