Thursday, April 17, 2014

Pejantan Tangguh nan Kemayu

Posted at  Thursday, April 17, 2014  |  in  Cerpen

Di hari minggu yang cerah gwe menelusuri jalanan kota dengan sepeda pixy bersama teman-teman satu komunitas, ini hobi yang selalu aku lakukan setiap libur tiba karena menyenangkan, apalagi kalau liburan gini nggak ada satupun kendaraan yang lalu lalang kesana kemari karena memang diberlakukan car free day, padahal kalau hari-hari biasa duh parah banget ni jalan.

Selain untuk berolahraga bersepeda juga membuat gwe jadi mempunyai banyak temen, karena kita bisa saling mengenal karena kesamaan hoby dan kesukaan pada sepeda.  Namun di antara temen-temen sepeda gwe ada yang sedikit nyeleneh, di seorang pria dengan postur tubuh yang sangat ideal, berparas tampan dan fasioneble. Walaupun sedang berolahraga tapi tetep harus kelihatan kece. Namanya aldo, di bekerja di sebuah perusahaan swasta di jakarta, dia bekerja di bagian marketing.

Namun yang menjadi disayangkan adalah tentang orientasi sexnya, aneh ajah orang seperti itu nggak suka dengan lawan jenis melainkan lebih suka dengan sesama jenis. Walau awalnya nggak percaya akhirnya harus gwe akui, penampilan mereka hanya kamuflase semata untuk menutupi perilaku yang menyimpang itu. Tapi gwe sih nggak pernah yang namanya mempermasalahkan itu. 

Perjalanan yang santai itu di warnai dengan canda tawa yang asik, beberapa kali bertemu juga dengan orang-orang yang sama sedang melakukan olah raga juga. 

Sesampainya di bundaran Hotel Indonesia gwe dan temen-temen beristirahat. Obrolan sana sini nggak jelas, sambil melihat orang-orang yang sedang lalu lalang. Tujuan mereka sama berolahraga juga. 

setelah beberapa saat beristirahat gwe melanjutkan perjalanan menuju ke arah senayan, tiba-tiba si aldo malah ngajakin temen-temen untuk adu kecepatan, siapa yang menang nanti di traktir sarapan. Karena memang semuanya masih pada fit akhirnya kita setuju untuk melakukannya.

Adu kecepatan dari hari HI merupakan suatu yang lumayan bersiko karena banyak banget orang yang juga melakukan aktifitas olahraga. Tapi karena ada imbalan sarapan gratis akhirnya kitapun langsung melasat satu persatu.

Sepeda di kayuh dengan secepat-cepatnya pada kita menggunakan pixy yang notabenya sepeda tanpa peralihan gear, memang terasa berat dan melelahkan tapi seru juga, dari dua belas orang semuanya hampir dengan kecepatan yang sama. Paha mulai terasa pegal-pegal, keringat mengucur. Namun ambisi dari temen-temen untuk memenangkan adu balap itu memompa semangat semuanya. Namun sedikit demi sedikit mulai memperlambat laju sepeda karena kelalahan. Namun aldo masih kelihatan bugar dan terus mengayuh sepeda, sepertinya dia memang sudah mengukur kemampuan temen-temen itu.

Dengan sedikit tenaga yang ada kitapun sampai di bundaran senayan, semuanya sampai hampir bebarengan kecuali aldo yang meninggalkan peserta lainnya. Gwe gak nyangka orang lemah gemulai dan kemayu gitu ternyata tenaga besar juga. Dia dengan bangga dan mengejek temen-temen yang lain karena loyo untuk diajak adu balap.

Melihat kejadian itu gwe jadi berfikiran gimana yah dia bisa kayak gitu, pejantan tangguh na kemayu. Berbadan laki-laki maco, keren dan tampan nggak jadi jaminan kalau dia itu seratus persen laki-laki sejati. Ngondek kalau banyak orang bilang mah, kata si mongol laki-laki KW. (/rdl)


Share this post

About @ridone_sia

Kwe mbok sing tes pada maca aja kur maca tok yah, mbokan pada ninggalna pesan lan kesanne apa, tes maca tulisanku. Dong ana sing muntah-muntah aku ora pan melu tanggung jawab, soale aku ora krasa metengi koe. Tapi dong sing mutah lanang ndeyan kwe masuk angin. tek sarana kerokan nggo duit satus sing jaman gemiyen. yen seneng/cinta/apa pengin kenalan tulung kyeh pada follow mene maring Twitter

Tentangku-Kebijakan-Kontak
Copyright © 2010 Ridonesia.com. Distributed By Blogger Themes | Blogger Template by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.
back to top