Kondisi jalan penghubung antara Provinsi
Jawabarat dan Banten ini rusak sangat parah. Kerusakan jalan tersebut dari
mulai parung, melintasi Gunung sindur, Pasar Prumpung, hingga kawasan Puspitek
di daerah Serpong. Kerusakan di sebabkan oleh beban yang berlebihan. Kendaraan
yang bermuatan berlebih itu antara lain Truk pasir, truk tanah, dan truk container.
Selain muatan yang berlebihan kendaran-kendaraan tersebut juga melintas secara
bersamaan, itu mengakibatkan jalan cepat sekali rusak.
Jalan ini merupakan akses jalan paling cepat untuk
mencapai daerah serpong, tangerang dan sekitarnya. Salain itu Jalan ini
merupakan jalur perekonomian, karena banyak industry-industri mulai berkembang
disana. Selain itu banyak warga bogor yang bekerja dan beraktifitas di daerah
BSD serpong. Namun sangat disayangkan akses menuju daerah itu sangat buruk.
Beberapa waktu yang lalu sempat
ada perbaikan jalan ini, baik di cor maupun di aspal, namun kondisi itu tidak
bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan kondisi jalan rusak lagi. Terlebih
saat musim penghujan tiba, jalan akan lebih parah, genangan air disepanjang
jalan yang rusak tersebut.
Banyak pengemudi yang mengeluhkan
kerusakan jalan tersebut. Banyak kendaraan yang terperosok di kubangan. Ada
yang pecah ban bahkan tak jarang kendaraan yang mengalami patah as. Ini
tentunya akan sangat menghambat perjalanan.
Apalagi bagi para pengemudi yang
membawa hasil peternakan, seperti ayam dan kambing. Itu akan menghambat waktu
pengiriman. Pun demikian dengan para pengemudi yang setiap harinya mengirimkan
barang untuk sebuah minimarket didaerah serpong dan sekitarnya. Karena
gudangnya berada di daerah prumpung, pengambilan dan pengiriman barang jadi
terlambat dan terhambat.
Bagi para pengendara motor jalan
ini juga sangat membahayakan. Kondisi jalan yang kurang baik, bergelombang, dan
licin akan menyebabkan kendaraan sangat mudah tergelincir dan bisa terjatuh.
Untuk pemerintah daerah Kabupaten
Bogor, ataupun pemerintah Provinsi Jawabarat, kiranya memperhatikan jalur ini,
karena banyak warga yang sudah mengeluhkan lambatnya perbaikan di jalan ini.
Sekalinya ada perbaikan, namun kualitasnya tidak disesuaikan dengan beban yang akan
diterima. Jadi hanya akan percuma saja. Warga hanya sebentar saja bisa
menikmati jalanan yang baik, kemudian rusak lagi.
(/ridlo)