• Moment

    Photo Prewed Ridlo dan Dessy

  • Cerpen

    Cintaku, cinta yang tak lekang oleh waktu

  • Artikel

    Tidak Mudah Stress

  • Artikel

    Extracinta dari Ayah

  • Sunday, May 30, 2010

    Anjungan tunai mandiri atau biasa kita tahu ATM penuh sesak oleh pengantri yang setia menunggu giliran untuk mengambil uang atau sekedar ngecek uang gajian sudah masuk atau belum. Dimana-mana setiap akhir bulan dan awal bulan semua ATM selalu penuh dengan antrian, sepertinya tidak ada waktu lagi untuk mengambil uang. Mungkin karena sudah tidak sabar mau makan-makan, karena terbelit utang jadi harus cepat di bayar, takut nanti sampai di tagih “kan malu”. Atau mungkin sudah tidak punya uang sama sekali, karena sistem menejemen keuangan yang kurang bagus, jadi pada saat akhir bulan uang sudah habis duluan, bahkan belum sampe gajian biasanya sudah habis, jadi harus cari utangan kesana kemari. Yah itulah orang kita, masih mementingkan hal yang tidak penting, lebih mementingkan perkara-perkara yang seharusnya tidak usah mengeluarkan uang, ehh malah di senangi.

    Gajian Cuma Numpang Lewat

    Posted at  Sunday, May 30, 2010  |  in  Fiktif  |  Read More»

    Anjungan tunai mandiri atau biasa kita tahu ATM penuh sesak oleh pengantri yang setia menunggu giliran untuk mengambil uang atau sekedar ngecek uang gajian sudah masuk atau belum. Dimana-mana setiap akhir bulan dan awal bulan semua ATM selalu penuh dengan antrian, sepertinya tidak ada waktu lagi untuk mengambil uang. Mungkin karena sudah tidak sabar mau makan-makan, karena terbelit utang jadi harus cepat di bayar, takut nanti sampai di tagih “kan malu”. Atau mungkin sudah tidak punya uang sama sekali, karena sistem menejemen keuangan yang kurang bagus, jadi pada saat akhir bulan uang sudah habis duluan, bahkan belum sampe gajian biasanya sudah habis, jadi harus cari utangan kesana kemari. Yah itulah orang kita, masih mementingkan hal yang tidak penting, lebih mementingkan perkara-perkara yang seharusnya tidak usah mengeluarkan uang, ehh malah di senangi.

    Friday, May 28, 2010

    Debu jalan terhempas oleh angin kencang, berterbangan kesana kemari, menempel pada setiap yang ia hampiri, dinding rumah, pagar rumah, teras-teras rumah, dan gerobokan pendagang kaki lima di sepanjang jalan itu. Orang yang sedang berjalan pun serta merta menutup hidungnya, pengendara motor yang tak menggunakan masker juga sama. Dengan susah payah mereka menutup hidung dan mulutnya agar terhindar dari debu yang sangat pekat itu. Walau sangat membahayakan dirinya sendiri berkendara dengan satu tangan saja.

    Di jalan yang aku lalui setiap hari ini memang begitu keadaannya, berdebu kala kemarau dan becek penuh tanah kala hujan. Padahal temapat ini adalah kawasan industry,

    Kisah Sedih di Hari Minggu

    Posted at  Friday, May 28, 2010  |  in  Cerpen  |  Read More»

    Debu jalan terhempas oleh angin kencang, berterbangan kesana kemari, menempel pada setiap yang ia hampiri, dinding rumah, pagar rumah, teras-teras rumah, dan gerobokan pendagang kaki lima di sepanjang jalan itu. Orang yang sedang berjalan pun serta merta menutup hidungnya, pengendara motor yang tak menggunakan masker juga sama. Dengan susah payah mereka menutup hidung dan mulutnya agar terhindar dari debu yang sangat pekat itu. Walau sangat membahayakan dirinya sendiri berkendara dengan satu tangan saja.

    Di jalan yang aku lalui setiap hari ini memang begitu keadaannya, berdebu kala kemarau dan becek penuh tanah kala hujan. Padahal temapat ini adalah kawasan industry,

    Thursday, May 27, 2010

    Terpelihara rapi menyibak kesucian dalam balutan keramahan dan ke anggunan pada setiap yang mengenakanya. Menjaga dan memberikan rasa tenang dan tenjaga dari apapun yang akan menyentuhnya. Kain persegi empat yang banyak orang, cuma tau hanya sebagai pelindung kepala akibat rontoknya rambut, karena malu diketawain sama teman-teman kepalanya botak, atau karena ga enak anaknya ustadz masa ga' pake jilbab, atau karena menutupi kedok kemunafikannya, atau mungkin karena ingin mendapatkan simpati dari seorang laki-laki, itu ternyata lebih jauh dari apa yang mereka pikirkan selama ini, jilbab mengandung nilai yang sangat luhur. Dalam syair yang di populErkan oleh grup Qosidahan Nasida ria “ jilbab-jilbab putih lambang kesucian,”

    Jilbab Untuk Menjaga Kesucianku

    Posted at  Thursday, May 27, 2010  |  in  Cerpen  |  Read More»

    Terpelihara rapi menyibak kesucian dalam balutan keramahan dan ke anggunan pada setiap yang mengenakanya. Menjaga dan memberikan rasa tenang dan tenjaga dari apapun yang akan menyentuhnya. Kain persegi empat yang banyak orang, cuma tau hanya sebagai pelindung kepala akibat rontoknya rambut, karena malu diketawain sama teman-teman kepalanya botak, atau karena ga enak anaknya ustadz masa ga' pake jilbab, atau karena menutupi kedok kemunafikannya, atau mungkin karena ingin mendapatkan simpati dari seorang laki-laki, itu ternyata lebih jauh dari apa yang mereka pikirkan selama ini, jilbab mengandung nilai yang sangat luhur. Dalam syair yang di populErkan oleh grup Qosidahan Nasida ria “ jilbab-jilbab putih lambang kesucian,”


    Senja di ufuk barat kian menghitam dan akhirnya gelap tertutup oleh malam. Seakan dunia ini akhiri semua cerita indah yang terjadi. Aku tak percaya pada akhirnya aku menemukannya dan aku bisa bertemu dengannya. Semua berawal dari perkenalan dunia maya. Aku tak pernah menyangka semua ini terjadi. Dia hanya sebagian banyak teman-temanku yang ada di dunia maya. Kita hanya kenal biasa saja layaknya orang berkenalan di dunia tak nyata itu, hanya sebatas teman curhat untuk meluangkan perasaan dan gundah gulanah di hati, yang tidak bisa di luapkan di dunia nyata, karena takut ada yang tersinggung, bahkan kadang malah menjadi pemicu kemarahan. Karena itu aku mencari solusi tepat dengan chating, toh orangnya dimana juga kita ga tahu, makanya dengan seenaknya sendiri kita bisa meluapkan gundah kita.

    Tanggal 1 april 2010 adalah awal dari cerita itu. Kita tanpa sengaja membahas sesuatu yang kita rasakan dalam hati kita masing-masing, ternyata dia merasakan hal yang berbeda saat sedang chating dengan aku. Ya menurut penuturannya gitu. Aku juga ga tahu kenapa obrolan itu jadi mengarah kepembahasaan itu. Pada hari itu kita jadian,

    Serpihan Senja

    Posted at  Thursday, May 27, 2010  |  in  Catatanku  |  Read More»


    Senja di ufuk barat kian menghitam dan akhirnya gelap tertutup oleh malam. Seakan dunia ini akhiri semua cerita indah yang terjadi. Aku tak percaya pada akhirnya aku menemukannya dan aku bisa bertemu dengannya. Semua berawal dari perkenalan dunia maya. Aku tak pernah menyangka semua ini terjadi. Dia hanya sebagian banyak teman-temanku yang ada di dunia maya. Kita hanya kenal biasa saja layaknya orang berkenalan di dunia tak nyata itu, hanya sebatas teman curhat untuk meluangkan perasaan dan gundah gulanah di hati, yang tidak bisa di luapkan di dunia nyata, karena takut ada yang tersinggung, bahkan kadang malah menjadi pemicu kemarahan. Karena itu aku mencari solusi tepat dengan chating, toh orangnya dimana juga kita ga tahu, makanya dengan seenaknya sendiri kita bisa meluapkan gundah kita.

    Tanggal 1 april 2010 adalah awal dari cerita itu. Kita tanpa sengaja membahas sesuatu yang kita rasakan dalam hati kita masing-masing, ternyata dia merasakan hal yang berbeda saat sedang chating dengan aku. Ya menurut penuturannya gitu. Aku juga ga tahu kenapa obrolan itu jadi mengarah kepembahasaan itu. Pada hari itu kita jadian,

    Tentangku-Kebijakan-Kontak
    Copyright © 2010 Ridonesia.com. Distributed By Blogger Themes | Blogger Template by Bloggertheme9
    Proudly Powered by Blogger.
    back to top